
:
MEMPAWAH Kal-Bar/Mitranasional.com – Pekerjaan proyek Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2023 di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kal-Bar, tidak mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP), pasalnya para pekerja tidak dilengkapi dengan pengamanan (Safety) K3, padahal proyek ini termasuk proyek strategis nasional (PSN)
Hasil pantauan tim media Mitranasional.com di lokasi, pembangunan Unit Sekolah Baru (USB)(DAU) Dana Alokasi Umum SMAN1 Mempawah Hilir Tahap 3, Selasa (7/11/2023) 9:15/WIB.
Penyelenggara kegiatan proyek tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan barat,
Nama pekerjaan Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB)(DAU) Dana Alokasi Umum tahun 2023, dengan no kontrak- 027/4003/SPK/DIKBUD-C Tanggal 2 Oktober 2023,
Pagu Anggaran senilai
Rp. 9.646.275.730.00,(Sembilan Milyar Enam Ratus Empat Puluh Enam Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Tujuh Ratus Tiga Puluh Rupiah)
Sumber dana APBD Provinsi Kal-Bar Pelaksana CV. Karya bangsa, Konsultan pengawas Diduga siluman karena tidak terlihat nama perusahaannya.
Dari berbagai sumber yang didapat
Cek dan ricek tim di lokasi proyek, mamang benar para pekerja tidak dilengkapi dengan pengaman, mulai dari sepatu safety, Helm, sarung tangan, masker dan Sefti untuk ketinggian, artinya keselamatan kerja juga tidak dipatuhi. Padahal K3 ini syarat utama yang harus dipenuhi oleh perusahaan pelaksana proyek.
Sementara itu Kepala Sekolah
SMAN 1 Mempawah Hilir H. ENDANG SUPERI WAHYUDI, S.Pd, saat di konfirmasi dikantornya mengatakan bahwa tentang RAB atau K3 proyek tersebut pihak sekolah tidak mengetahui.
” Ini semua dikerjakan oleh rekanan, jadi kami dari pihak sekolah terima kunci saja, ” ucapnya.
” Nanti untuk lebih jelasnya tentang proyek ini, tanya langsung sama rekanan/pelaksana, sebab saya tidak tahu semua tentang proyek ini, ” pungkasnya.
Di lain tempat Tim media ini datang untuk mengkonfirmasi pelaksana, dan sangat disayangkan pihak pelaksana CV. Karya bangsa yang belum diketahui namanya balik bertanya ingin konfirmasi dalam hal apa, maaf saya sedang sibuk dengan nada ketus seakan alergi terhadap awak media, dan disini semuanya sudah saya serahkan urusan tamu kepada pak Arip, sedangkan pak Arip sendiri saat dihubungi fia WhatsApp beberapa hari tidak mau menerima telepon.
Ditempat terpisah ditemui seorang pekerja yang kakinya tertusuk paku pada saat bersamaan tim media ini menanyakan tentang K3 dan perlengkapan Sefti kepada pekerja, dan pekerja yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, bahwa proyek ini pelaksananya orang Pontianak, pekerja tidak kenal dan soal K3 dan tentang perlengkapan Sefti kami tidak tau, karena dari kami kerja disini hanya sebagian pekerja yang menggunakan,”ungkap pekerja.
” Terpantau oleh tim media ini, Sefti helmet hanya jadi pajangan di dinding kantor pelaksana proyek dilokasi tidak di gunakan, dan tidak satupun dari pekerja yang berada di ketinggian menggunakan Sefti untuk ketinggian dan ini sangatlah membahayakan bagi para pekerja.
Sangat diharapkan pihak dari instansi Pemerintah Provinsi Kalbar, khususnya Disnaker Provinsi Kal-Bar untuk segera turun ke lokasi proyek SMAN 1 kabupaten Mempawah dan mengecek kembali perusahaan Pelaksana CV. Karya bangsa, apakah seluruh pekerjanya terdaftar atau tidak di BPJS tenaga kerja dan di periksa K3 serta Sefti untuk keselamatan pekerja nya, karena dilapangan tidak terlihat penggunaan Sefti untuk kesehatan keselamatan kerja, yang terpenting Sefti untuk ketinggian.
(Nuryo Sutomo).
